Di Genggamanmu

Ran, ayo pulang !!!
Sampai kapan kau akan duduk di kursi dermaga ini ?
Sampai senja  menghilang, ucap Rani lembut.
Sebentar lagi malam datang dan angin  mulai berhembus dingin.
Rani tetap membisu sembari menatap kapal di tengah samudera
Rio bak putus asa karena ajakanya tak dihiraukan.
Ia perlahan pergi meninggalkan Rani yang masih termenung di tepi dermaga
Langkah gontai Rio masih saja tak membuat Rani tersadar bahwa dirinya semakin sendiri.
Dari kejauhan terdengar suara langkah berlari menghampiri Rio.
“Rio, Maafkan aku”. Sambil memeluk erat.
“Aku mau menikah denganmu,aku sayang kamu”
“Tak seharusnya aku berlama lama membiarkanmu sendiri, mengabaikan keseriusanmu untuk menikah denganku”
“Maafkan kebodohanku selama ini atas ego dan kerasnya watak ku”
“Rio mengecup kening Rani dengan sayang dan menggenggam erat tangan Rani”
Merekapun melangkah meninggalkan Dermaga dengan senja yang perlahan mengatup.

*******

pink

“Sebab, di genggam jemarimu, langkahku tak kuasa beranjak “
*******

Mak Wing

Jam sudah menunjuk kan pukul 3 sore

saatnya menyandarkan punggung dan menghela nafas panjang, haahh….. ( sambil tekuk tekuk badan )

mata serasa panas berjam jam di depan monitor yang ramah menemani tanganku mengetik di atas keyboard

dan rasa yang tak pernah ketinggalan yang selalu menyertai adalah “lapar” 😆

lalu yang tersirat di pikiran adalah “nanti malam makan apa ya”

jadi nikmat jika memikirkan menu apa yang akan disantap nanti malam, dan selera makanpun menemukan semangatnya 😆

hhhmmmmm,,,,,,,,,,,,,,,, yuk kita intip hidangan yang satu ini

Gambar

Aha !!! Benar Sekali, Ia adalah Tahu Telor ala Mak Wing ( bukan ala Chef siiyy ) 😀

Menu favorit sepulang kerja yang biasa dikerumuni para pekerja dari kantor setelah adzan Magrib usai

Sederhana dan enak, plus halal. ditambah taburan tauge ( orang jawa bilang cambah ) semakin terasa segar dan nikmat.

saya rasa di beberapa daerah banyak dijumpai menu makanan ini karena lazimnya memang mudah ditemukan

mungkin yang berbeda hanya bumbu kacang dan kecap yang dibuat takarannya.

Cara penyajianya pun bermacam macam, ada yang memakai piring biasa yang biasa dipakai,  ada yang menggunakan cobek, adapula yang beralaskan daun pisang yang bisa menambah rasa pada menu tersebut.

Gambar

Ahh iya, sudah saatnya saya berkemas untuk siap siap pulang. Ditunggu dengan bis jemputan karyawan dan ditemani dengan lagu favorit yang sudah akrab di telinga saya, miliknya Shania Twain “You”re Still the One”

Seraya berucap syukur Alhamdulillah hari ini terasa menyenangkan dan kerjaan berangsur selesai satu per satu.

selanjutnya menuju peraduan malam dan sebelumnya mampir ke Tahu Telor Mak Wing 😆

Yuk Marii ……

Menulis Itu …..

Kebanyakan seseorang menulis untuk mengungkapkan apa yang ia rasa
entah berupa cerpen,  novel, puisi, tips, dll
kemampuan seseorang dalam menulis apapun  patut diberikan apresiasi 🙂
walau apa yang ditulis itu berupa curhat, celotehan, rasa senang, sedih, galau, sindiran, makian, dll
Sekalipun yang ditulis mungkin “engga penting banget”  😆
minimal kita sudah menghasilkan karya yang kita sendiri kadang tidak sadar
dan secara psikis sudah meringankan beban pikiran yang di huni berjuta juta sel di dalam otak dan hati
Seperti di banyak akun sosial seperti facebook, twitter, Blog, dan lainya sebagai media penyalur ide dan gagasan yang kita punya
masalah nanti yang membaca bisa terima atau tidak semua tergantung masing masing individu 😀
jangan ragu untuk  menulis yang terkadang kita  merasa kurang bermutu, kurang pas atau yang sering dipengaruhi “mood” 😐
disadari apa tidak, rasa ragu dalam menulis kadang kadang muncul, “under estimate” juga sering membuat kita ogah dan malas mengungkapkan apa yang ada di otak kita 
Jadi, berkaryalah, beri dirimu sedikit ruang apresiasi yang bisa meringankan beban mu. 🙂

*******

Rumahku, beri aku senyumanmu

aahh,,,, penat sekali bergelut dengan kertas kertas di meja yang tak kunjung habis 😐

selesai satu kertas datang lagi kertas kertas yang lain penuh sesak

sejenak membuka rumah ini dalam kepekatan otak dan tenaga yang hampir over load 😦

hhhmmm,,,,, senyumlah yang pertama menyapa ketika kubuka kembali rumah kataku, sedikit mengobati rasa bored dan lelah di ruangan

semua kata kenang, rindu dan kesal tertumpah semua. lebih tenang dengan membacanya lagi satu per satu. menghayati setiap tulisan yang pernah singgah dan bernanung bertahun tahun disini.

sesekali membukanya membuatku mendapatkan rasa tenang dan berbagi ke rumah kata yang lain. teman teman yang sudah tinggal lama disinipun tak jarang mengharapkan celotehan yang mungkin mereka sama rasakan denganku,

Fine,  sedikit postingan pada hari ini  sebelum melanjutkan rutinitas bergelut dengan kertas kertas penuh angka yang membuat mata kriting 😆

Terimakasih rumahku, kan ku jaga engkau penuh cita dan karya

sejenak

moon

Tadi malam aku meminjam pundakmu untuk bersandar sejenak

Kita bercerita tentang malam, angkasa dan isinya

Seperti dongeng lampau dimana aku belum bisa membaca

Berimajinasi dalam pangkuan ayah ibu

Sekejap resah dan jengah pergi dari ruang pikirku

Menyelinap dalam keramaian lampu jalanan

Kemudian menghilang

*******